|
upacara yadnya |
Dalam
Ensiklopedi, kata upacara memiliki kesamaan arti dengan ritus atau liturgy.
Ritus adalah acara keagamaan yang memiliki tata upacara tertentu, seperti
perkawinan, ritus paling lazim adalah doa. Ritus adalah adat kebiasaan yang
sudah ada pada masa-masa awal agama berkembang dan dipakai terus hingga kini.
Ritus bisa juga berarti liturgy, yakni perilaku ibadah yang ditampikan
pemeluk-pemeluk agama. Tiap agama memiliki liturgy masing-masing. Liturgy dapat
berupa kata-kata doa, nyanyian dan gerakan pada saat melakukan ibadah. Liturgy
juga menyangkutkan benda-benda keagaman seperti altar, pakaian yang di kenakan
pada saat berdoa dan sebagainya (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1996: 229).
Menurut
Koentjaraningrat, setiap religi merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat
komponen yaitu:
- Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia
menjadi religius
- Sistem kepercayaan yang mengandung
keyakinan serta bayan-bayang manusia tentang sifat-sifat Tuhan, serta tentang
wujud dari alam gaib (supernatural)
- Sistem upacara religius yang bertujuan
mencari hubungan manusia dengan Tuhan, Dewa-dewa atau mahluk-mahluk halus yang
mendiami alam gaib
- Kelompok-kelompok religious atau
kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut dalam sub 2, dan yang
melakukan sistem kepercayaan tersebut dalam sub 3.
Dalam bukunya
yang lain Koentjaraningrat menambahkan satu komponan lagi yaitu peralatan ritus
dan upacara (koentjaraningrat, 1987: 80). Dengan ada lima komponen religi.
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI) (1995: 1108) upacara memiliki tanda-tanda kebesaran
yang berkaitan dengan aturan-aturan tertentu menurut adat atau agama baik dalam
bentuk perbuatan ataupun perayaan-perayaan yang dilakukan atau dilaksanakan
sehubungan dengan peristiwa penting.
Secara
etimologis kata upacara berasal dari
bahasa sanskerta, yaitu terdiri dari kata upa
yang berarti berhubungan dengan, dan cara
yang berasal dari kata car yang
berarti gerak yang kemudian mendapat akhiran a menjadi kata benda yang berarti gerakan. Jadi upacara berarti segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan gerakan atau kegiatan, atau dalam kata lain, upacara adalah pelaksanaan dari salah
satu yadnya (Surayin, 2002: 9,
Wiana,1994: 108).
Secara harfiah
tata pelaksanaan yadnya disebut upacara. Kata upacara dalam bahasa
sanskerta berarti mendekati. Dalam kegiatan upacara agama diharapkan terjadinya
suatu upaya untuk mendekatkan diri kepada Hyang
Widhi Wasa, kepada sesame manusia, kepada lingkungan, Pitara maupun Rsi (Tim Penyusun, 2006: 147).
Upacara
merupakan wujud yang dapat diamati dengan mudah dari pelaksanaan ajaran agama
Hindu. Dalam agama Hindu antara aspek tattwa
(filsafat), susila (etika), dan upacara (ritual), merupakan satu
kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Setiap upacara pasti mengandung
seperangkat simbol penuh makna filosofis. E. cassier mengatakan bahwa manusia
adalah animal symbolicum atau makhluk
yang megenal dengan menggunakan simbol (Daeng, 2000: 183). Simbol mempunyai
orientasi dan transendensi (Triguna, 2000 :47). Setiap upacara yang dilakukan
pasti diusahakan untuk mentransformasi batin yang akan tercermin menjadi
perilaku yang baik.
Yadnya
adalah
suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa/rohani
dalam kehidupan ini berdasarkan Dharma, sesuai
ajaran suci Hindu yang ada (Weda). Yadnya
dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi, berbuat
baik(kebajikan), pemberian, dan penyerahan dengan penuh kerelaan(tulus ikhlas)
berupa apa yang dimiliki demi kesejahteraan serta kesempurnaan hidup bersama
dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi Wasa.
Di dalamnya terkandung nilai-nilai:
- Rasa tulus ikhlas dan kesucian
- Rasa bhakti dan
memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi
Wasa, Dewa, Bhatara, leluhur,
Negara dan bangsa dan kemanusiaa
- Didalam pelaksanaannya disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing menurut tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra).
- Suatu ajaran Catur Weda yang merupakan
sumber ilmu pengetahuan suci dan kebenaran yang abadi
Yadnya adalah unsur
yang sangat penting dari kehidupan beragama. Bagaikan sebutir telur, kulit
telur adalah upacara, putih telur adalah susila atau perilaku yang baik dan
kuning telur adalah intisari ajaran agama Hindu