Sunday 12 April 2015

UPACARA YADNYA

upacara yadnya
Dalam Ensiklopedi, kata upacara memiliki kesamaan arti dengan ritus atau liturgy. Ritus adalah acara keagamaan yang memiliki tata upacara tertentu, seperti perkawinan, ritus paling lazim adalah doa. Ritus adalah adat kebiasaan yang sudah ada pada masa-masa awal agama berkembang dan dipakai terus hingga kini. Ritus bisa juga berarti liturgy, yakni perilaku ibadah yang ditampikan pemeluk-pemeluk agama. Tiap agama memiliki liturgy masing-masing. Liturgy dapat berupa kata-kata doa, nyanyian dan gerakan pada saat melakukan ibadah. Liturgy juga menyangkutkan benda-benda keagaman seperti altar, pakaian yang di kenakan pada saat berdoa dan sebagainya (Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1996: 229).
Menurut Koentjaraningrat, setiap religi merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat komponen yaitu:
  1. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius
  2. Sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan serta bayan-bayang manusia tentang sifat-sifat Tuhan, serta tentang wujud dari alam gaib (supernatural) 
  3. Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan, Dewa-dewa atau mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib
  4. Kelompok-kelompok religious atau kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut dalam sub 2, dan yang melakukan sistem kepercayaan tersebut dalam sub 3.
 
Dalam bukunya yang lain Koentjaraningrat menambahkan satu komponan lagi yaitu peralatan ritus dan upacara (koentjaraningrat, 1987: 80). Dengan ada lima komponen religi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) (1995: 1108) upacara memiliki tanda-tanda kebesaran yang berkaitan dengan aturan-aturan tertentu menurut adat atau agama baik dalam bentuk perbuatan ataupun perayaan-perayaan yang dilakukan atau dilaksanakan sehubungan dengan peristiwa penting.
Secara etimologis kata upacara berasal dari bahasa sanskerta, yaitu terdiri dari kata upa yang berarti berhubungan dengan, dan cara yang berasal dari kata car yang berarti gerak yang kemudian mendapat akhiran a menjadi kata benda yang berarti gerakan. Jadi upacara berarti segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan atau kegiatan, atau dalam kata lain, upacara adalah pelaksanaan dari salah satu yadnya (Surayin, 2002: 9, Wiana,1994: 108).
Secara harfiah tata pelaksanaan yadnya disebut upacara. Kata upacara dalam bahasa sanskerta berarti mendekati. Dalam kegiatan upacara agama diharapkan terjadinya suatu upaya untuk mendekatkan diri kepada Hyang Widhi Wasa, kepada sesame manusia, kepada lingkungan, Pitara maupun Rsi (Tim Penyusun, 2006: 147).
Upacara merupakan wujud yang dapat diamati dengan mudah dari pelaksanaan ajaran agama Hindu. Dalam agama Hindu antara aspek tattwa (filsafat), susila (etika), dan upacara (ritual), merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Setiap upacara pasti mengandung seperangkat simbol penuh makna filosofis. E. cassier mengatakan bahwa manusia adalah animal symbolicum atau makhluk yang megenal dengan menggunakan simbol (Daeng, 2000: 183). Simbol mempunyai orientasi dan transendensi (Triguna, 2000 :47). Setiap upacara yang dilakukan pasti diusahakan untuk mentransformasi batin yang akan tercermin menjadi perilaku yang baik.
Yadnya adalah suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa/rohani dalam kehidupan ini berdasarkan Dharma, sesuai ajaran suci Hindu yang ada (Weda). Yadnya dapat pula diartikan memuja, menghormati, berkorban, mengabdi, berbuat baik(kebajikan), pemberian, dan penyerahan dengan penuh kerelaan(tulus ikhlas) berupa apa yang dimiliki demi kesejahteraan serta kesempurnaan hidup bersama dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi Wasa. Di dalamnya terkandung nilai-nilai:
  1. Rasa tulus ikhlas dan kesucian
  2. Rasa bhakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa, Bhatara, leluhur, Negara dan bangsa dan kemanusiaa
  3.  Didalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing menurut tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra).
  4.  Suatu ajaran Catur Weda  yang merupakan sumber ilmu pengetahuan suci dan kebenaran yang abadi
Yadnya adalah unsur yang sangat penting dari kehidupan beragama. Bagaikan sebutir telur, kulit telur adalah upacara, putih telur adalah susila atau perilaku yang baik dan kuning telur adalah intisari ajaran agama Hindu